Kalau Aku Jadi…

Kalau aku jadi presiden, mungkin aku sangat sedih. Bukan karena banyak hal yang kuabaikan demi kepentingan politikku. Aku sedih karena rakyatku tak sayang padaku. Dan terus saja mencemooh sikap prihatinku pada peristiwa-peristiwa yang terjadi di wilayah yang kupimpin.

Kalau aku jadi Menteri (Komunikasi dan Informasi), sudah pasti aku tutup akun twitter-ku. Tapi sebelumnya aku hapus dulu kicauanku yang selama ini hanya bisa bangkitkan emosi penduduk Twitterland dan membuat hari mereka rusak dengan pantunku yang minim rasa seni itu. Eh, aku ini Menteri atau ABG yang baru kenal internet, ya?

Kalau aku jadi anggota DPR, ah, aku tak mau jadi anggota DPR. Membayangkan pun aku tak mau. Siapa sih yang suka terlihat ngantuk bahkan tertidur pulas di layar kaca atau lembaran koran? Siapa juga yang mau ketahuan bolos sama ratusan juta penduduk? Punya tempat kerja yang disatroni artis tahun 70-an untuk menyadarkanku bahwa aku tak pernah bersikap jujur, tegas, dan adil menurutku jauh dari ideal. Entah manusia seperti apa yang mau dibayar berjuta-juta untuk tidak memikirkan kepentingan masyarakat yang notabene jadi sumber penghasilannya.

Kalau aku jadi jurnalis, mungkin aku harus merenungkan lagi apa benar itu panggilanku. Kalau benar, kenapa orang-orang lebih percaya Twitter daripada detik[dot]com? Bagaimana aku menjalankan panggilanku sementara yang kian hari kukerjakan adalah kepentingan si bos yang tujuannya menambah digit di rekeningnya? Bukannya kepentingan masyarakat!

Tapi aku bukan presiden. Dan aku sungguh bersyukur aku bukan Menkominfo dan anggota DPR periode sekarang ini. Aku hanya mahasiswa jurnalistik yang masih punya idealisme. Tahu jelek dan buruknya media massa Indonesia tapi masih punya asa untuk mengubahnya. Bahwa media massa saat ini jauh dari ideal tapi jangan lupa peran besar media massa bagi negara yang pernah berjuang habis-habisan untuk bisa merdeka. Bahwa wartawan zaman sekarang gampang melunturkan idealismenya tapi bukannya tak mungkin mengembalikan masa kejayaan pers di negeri ini.

Dan jika aku membaca tulisan ini beberapa tahun mendatang, bisakah kau mendapatiku tidak berubah menjadi orang-orang yang tidak luhur padahal profesi yang dipercayakan sangatlah agung?

Nb: Kamu mengerti, kan, bukan hanya presiden, menteri, anggota DPR, dan jurnalis yang kuanggap perkerjaan agung. Tiap pekerjaan, jika dikerjakan dengan dedikasi tinggi, menjadikannya profesi yang mulia.

4 pemikiran pada “Kalau Aku Jadi…

  1. kaaa ini bagus banget! πŸ˜€ idenya soal idealisme tapi disampaikannya unik banget πŸ™‚ baguss……. πŸ™‚ πŸ™‚ πŸ™‚

  2. nice maran, setuju sama ona. gaya penulisanmu unik untuk yang ini. kerenlah! hidup jurnal! hahahaha

Tinggalkan komentar